Gojek Jenis Aplikasi Apa

Gojek Jenis Aplikasi Apa

//Update 10 Juni 2016 – 12.04

Ditelpon CS Gojek (via DM Twitter) memberi informasi bahwa kasus tersebut sedang ditangani tim IT. Sementara itu, saya diminta untuk membuat akun Gojek lagi dan akan ditransfer saldo Gopay sebesar nominal TopUp terakhir. Thanks CS Twitter Han for making real action!

Criticism and controversy

Gojek's rapid growth and market dominance in Indonesia have led to prominent media coverage, including criticism primarily stemming from conventional taxi and Ojek services.[120][121][122] Go-Jek was briefly banned from operations by the Ministry of Transportation, along with other ride-hailing services.[123] The ban was opposed by a huge number of Indonesians, mustering public support with the hashtag #SaveGojek that became a top trending topic on Twitter in Indonesia.[124] The ban was lifted the very same day[125] after President Joko Widodo criticized it, stating the government should not prohibit innovation and asserting the ban would adversely affect the lives of many Indonesians who rely on Gojek's services.[126] In October 2018, the Indonesian Minister of Transportation, Budi Karya Sumadi, applied a new rule for online taxis. PM 108 replaced the previous PM 26, regulating the use of private cars being used for public transportation.[127]

In March 2018, only weeks after the firm raised a new round of capital,[128] thousands of drivers showed up on foot along the road across the Presidential palace in a demonstration against the tariff, which was roughly 1600 rupiah (15 cents) per kilometer then.[129] The demand was continued in a future protest in January 2020, where the drivers demanded action from the Ministry of Transportation who had promised to evaluate the tariffs that were set by these firms. Drivers felt that these tariffs should be handled on a provincial level as each provincial government has the autonomy to set its own minimum wages.[130] One of the earliest demonstrations by Gojek drivers was back in 2015 when they protested in front of Gojek's first headquarter in Kemang, Jakarta, insisting that they meet Nadiem Makarim, co-founder and then-CEO, demanding for transparency in the incentive scheme. Drivers felt it was unfair that their pay was slashed for an inventory deposit they were not aware of such as the Gojek driver jacket that was initially lent to them on a rental mechanism but was eventually being billed to them.[131]

Since its inception, Gojek has seen a number of large-scale demonstrations by its drivers. In June 2021, just a few days before the official merger of Gojek and Tokopedia, Gojek drivers announced that they were going on a three-day strike due to a change in GoKilat's (Gojek's courier service vertical) incentive scheme, resulting in significantly reduced tariff for the drivers.[132] As part of the resistance, the drivers planned not to accept any GoKilat orders in Greater Jakarta and Bandung.[133][134] A protest happened again in August 2024, the drivers in their demonstration demanded humane working conditions, decent wages, and recognition of legal status. They demanded the government and online transportation companies legalize the status of the driver profession in the law. In addition, they also demanded that the application company lower the cut of their earnings. They went on strike on 29 August by making their services unavailable the whole day, and stormed Gojek, Grab, and the Ministry of Communication and Information offices. Gojek responded by ensuring that the public can still use their application services despite the demonstration by drivers on Thursday. It is also open to listening to the aspirations of the company's partners. However, Gojek did not provide an explanation regarding the income formula for the drivers.[135][136]

Transfer saldo GoPay ke sesama pengguna aplikasi Gojek atau temanmu kini jadi lebih untung karena kamu bisa dapetin GoPay Coins lho. Buruan, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan menarik ini? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Awards and recognition

Gojek ranks number 17 in Fortune's 2017 list of "56 Companies that Changed the World,"[98] making it the only company from South East Asia to make the list.[99] In 2019 Gojek once again made it to Fortune's Top 50 Companies That Changed The World, and was the only Southeast Asian company to have been included twice in the list – leaping to number 11 out of 52 global companies.[100] Other international recognition includes Top Performer in ASEAN Award 2017,[101] Entrepreneur of The Year award from Ernst & Young,[102] and Superior Products and Services Awards 2016.[103]

National recognition includes The BrandZ Top 15 Most Valuable Indonesian Brands 2019,[104] Top 3 Brand Performer and Top 3 Most Powerful Transportation/Logistic brands,[105] Top 3 Netizen Choice in Online Transportation,[106] The Best Indonesia Mobile App 2015,[107] Best Startup Category Work Life Balance,[108] Indonesia's Most Admired CEO 2017,[109] and Most Creative in Solving Economic Challenges 2017.[110]

Gojek sponsored the Liga 1 from 2017 to 2018 (in 2017 with Traveloka).[111] Gojek also sponsored Persib Bandung from 2019.[112] Gojek is also one of the local sponsors of the 2023 FIBA Basketball World Cup, which was co-hosted by Indonesia.[113]

Gojek has more than 3,000 employees, including 210 engineers in its three Jakarta-based headquarters, a data science office in Singapore, and an engineering facility in India.[114] The company announced $500 million investment to expand in South East Asia, starting with ride-hailing service in 4 new countries mid-2018.[115] This expansion will add to their number of existing partners, which as of May 2018 includes a fleet of over 1,000,000 drivers, 125,000 merchants for Go-FOOD, and 30,000 professionals for their Go-MASSAGE, Go-GLAM, Go-CLEAN and Go-AUTO service.

Due to the pandemic, Gojek had to lay off 430 employees in June 2020.[116]

The Gojek headquarters in Jakarta revamped an old mall into a modern working space with a cinema, a playroom with arcade games and pool tables, as well as office cafes and nap rooms.[117][118][119]

Syarat dan Ketentuan Promo

Cara Transfer Saldo GoPay

Jika kamu punya pertanyaan atau butuh informasi lainnya, kamu bisa menuju ke Halaman Bantuan atau hubungi [email protected].

< Cara Top Up Saldo GoPay

< Lihat Promo GoPay Lainnya

Nextren.com -Gojek terus memperbarui layanannya dengan fitur-fitur menarik seperti GoGames.

Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap aktivitas gaming, Gojek kembali menghadirkan game baru dan menjanjikan berbagai reward kepada pengguna yang bermain game di aplikasi Gojek.

Pengguna dapat mendapatkan saldo Gopay secara gratis hanya dengan bermain game di aplikasi Gojek.

Baca Juga: Dukung Kegiatan Stay at Home, Promo GoFood Hadirkan Diskon Besar 75%

Kali ini, Gojek menghadirkan game populer Fruit Ninja dan Jetpack Joyride.

Pengguna bisa memainkan 2 game ringan tersebut melalui fitur GoGames yang tersedia dalam aplikasi.

Tak hanya mendapatkan hiburan dan kesenangan, kalian juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah saldo Gopay saat bermain Fruit Ninja dan Jetpack Joyride.

Lalu, bagaimana cara mendapat saldo Gopay dari fitur GoGames?

Simak penjelasan di halaman berikutnya.

Untuk mendapat saldo Gopay, kalian harus bermain Fruit Nnja dan Jetpack Joyride di aplikasi Gojek melalui fitur GoGames.

Pertama, buka aplikasi Gojek dan pastikan aplikasi sudah terhubung dengan akun utama kalian.

Kemudian, tarik menu layanan Gojek ke atas dan cari fitur GoGames.

Bayangkan rekening tabungan mu yang setiap hari digunakan untuk melakukan transaksi selama ini, tiba-tiba tidak bisa diakses. Kontak ke customer service, jawabannya “maaf, anda belum terdaftar sebagai nasabah di bank kami.” Uang di dalam rekening mu menguap begitu saja tanpa jejak. Hal itu lah yang terjadi pada akun Gojek saya yang terdapat saldo Gopay di dalamnya.

Saya adalah salah satu pengguna setia Gojek dan berbagai layanan yang ada di dalamnya. Semua service Gojek, kecuali GoMassage, GoBusway, dan GoTix, sudah pernah saya (dan istri) gunakan. GoRide, GoSend, GoFood, GoGlam, GoClean, GoBox, GoKilat, GoCar, GoMart, GoPay, you name it lah. Ratusan ribu orang telah terbantu dengan adanya layanan Gojek yang sangat luas untuk membuat hidup mereka lebih efisien. Apalagi buat saya yang senang cashless, GoPay amat sangat mempermudah hidup saya. Kehadiran GoPay yang bisa topup instant dengan mudah membuat saya semakin jatuh cinta dengan Gojek.

Gopay. Topup yang instan, mudah, dan AMAN

Saya juga sangat mengapresiasi Gojek yang mampu membuka lowongan kerja baru bagi ratusan ribu partner. Saya melihat ibu-ibu GoClean datang ke rumah saya diantar oleh suami dan anaknya menggunakan motor. Suaminya juga ternyata driver Gojek. Gojek memberikan harapan kepada masyarakat Indonesia bahwa selama masih punya tenaga, siapapun bisa mencari penghasilan yang halal.

Awalnya saya agak ragu untuk menulis artikel ini. Kalau tujuannya untuk memberi masukan, ada beberapa teman saya yang bekerja di Gojek sehingga mungkin bisa langsung saya japri saja. Saya pun sangat maklum jika server Gojek ada masalah, gagal order, lemot, dsb. Sebagai orang IT yang juga bergelut di dunia startup, saya mengerti sulitnya melakukan scaling sistem apalagi kalau aktivitasnya sudah sangat padat.

Sayangnya, kasus yang saya alami bukan sekedar tidak bisa mengakses layanan Gojek, tapi turut hilangnya saldo Gopay yang ada di akun saya. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami bisa saja dialami juga oleh pengguna Gojek lainnya (bisa saja juga terjadi di para partner Gojek). Jadi saya ingin coba share pengalaman saya ketika terkena musibah ini sehingga bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua. Dan yang perlu digaris bawahi juga, tulisan ini saya buat tanpa ada tendensi untuk menjatuhkan pihak manapun.

Kasus yang saya alami ini bermula pada momen ketika aplikasi Gojek mengalami gangguan. Tanggal 1 Juni, sore itu, saya tidak bisa mengakses akun Gojek saya. Saldo Gopay saya jadi nol, padahal siangnya saya baru topup saldo. Saya coba logout dan login, namun ternyata jadi gak bisa login sama sekali. Saya cek di Twitter, eh ternyata banyak yang komplain bahwa Gojek sedang mengalami gangguan. Bahkan ada di timeline saya yang share akun GoPaynya secara ajaib menjadi bernominal 18jt. Seperti yang saya ungkap di awal, saya memaklumi kejadian ini. Saya yakin sangat sulit untuk scaling atau migrasi sistem yang penggunanya sudah sangat banyak. Akhirnya momen ini saya biarkan saja berlalu dan beranggapan paling beberapa jam lagi juga beres.

Salah satu efek error server Gojek tanggal 1 Juni

Selepas momen itu, saya ada tugas keluar kota yang membuat saya tidak perlu mengakses service Gojek apapun. Baru ketika saya pulang ke Jakarta dan ingin menggunakan service GoClean, status aplikasinya masih dalam kondisi logout. Ketika saya coba login, tulisannya customer not found. Wah kenapa ini? Saya coba cek di timeline, nampaknya tidak ada keluhan apa-apa terkait server Gojek. Biasanya kalau server Gojek lagi cegukan, rame tuh timeline di Twitter. Saya tunggu beberapa jam, masih tidak bisa juga. Alhasil saya memutuskan untuk coba kontek CS Gojek.

CS Twitter menjadi media pertama yang saya hubungi karena paling mudah dan praktis. Saya juga pernah DM-an dengan CS Gojek di Twitter ketika dulu Gopay masih namanya Gojek Credit dan saya sedang mencoba topup tapi belum bertambah saldonya. Masih ada tuh conversation saya yang menanyakan kenapa saldo saya belum masuk-masuk hingga akhirnya problem solved juga.

Mengingat pengalaman manis dengan CS di Twitter, saya coba tanyakan kasus ini via DM. Saya ditanya email yang digunakan dan nomer HP yang digunakan, lalu tidak ada tindak lanjutnya setelah saya memberikan info tersebut. Satu hari berlalu, saya coba tanyakan lagi, tidak ada jawaban. Hari berikutnya saya tanyakan lagi, tetap tidak ada jawaban. Di hari kedua, saya mulai komplain via mention di timeline saya, tetap tidak ada jawaban. Baru di hari ketiga, ada tanggapan bahwa saat ini sedang diproses dan akan diupdate kalau sudah terselesaikan. Janji tersebut ditulis tanggal 8 Juni dan ketika tulisan ini dibuat, masih belum ada tindak lanjut via CS Twitter, hanya sebuah pesan balasan kalau keluhan saya sedang diproses dan akan segera dikabari jika sudah ada update.

Ketika curhatan bertepuk sebelah tangan

Saya masukan komplain ke CS Twittter Gojek tanggal 6 Juni. Tanggal 7 Juni belum ada kabar apa-apa, saya coba akses lain via CS di dalam aplikasi Gojek. Saya tuliskan bahwa saya pengguna GoJek dengan nomer HP xxxx tidak bisa mengakses akun saya. Lalu jawaban dari CSnya via email adalah:

Setelah kami melakukan pengecekan untuk nomor telepon xxxx belum terdaftar pada aplikasi GO-JEK, kami sarankan untuk melakukan Signup terlebih dahulu untuk mendaftarkan nomor telepon Anda pada aplikasi GO-JEK.

Seriously? Gimana bisa saya yang udah berbulan-bulan pakai aplikasi Gojek untuk berbagai service Gojek tidak terdaftar? Kalau gak terdaftar, tiap saya topup Gopay, uangnya kemana? Lalu saya langsung reply dengan attachment bukti transfer transaksi Gopay saya sebagai bukti nomer telepon xxxx sudah terdaftar. Wong ada nama saya di situ, masa gak terdaftar.

Lalu semenjak email tersebut, CS yang berinisial RTA itu tidak pernah membalas lagi email saya, sampai hari ini.

Yaudah lah, kayaknya emang harus keluar pulsa biar bisa jelasin duduk perkaranya lebih mesra. Saya pilih gunakan CS by phone agar saya bisa menjelaskan kronologi yang terjadi lebih detil lagi. Saya telpon Gojek di tanggal 7 dan menjelaskan kronologinya. Setelah mendengarkan penjelasan dari saya, pihak CSnya minta email saya untuk memberikan update lebih lanjut karena mereka perlu mengecek hal ini ke pihak terkait.

Setelah menutup telepon. Malam harinya, saya dapat email dengan kode tiket berbeda dari CS berbeda yang kali ini berinisial RHM. Isinya:

Untuk permasalahan yang Anda alami saat ini akan kami proses secepatnya. Kami mohon kesabarannya menunggu informasi berikutnya perihal tersebut.

Wah berarti lagi diurus nih. Gak serta merta bilang bahwa akun saya belum terdaftar sebelumnya. Ya iyalah, orang saya udah jelasin di telepon panjang lebar, masak masih bisa bilang kalau saya belum terdaftar. Hehehe Besokannya, tanggal 8 Siang, muncul lagi email dari CS berinisial RHM ini. Isinya:

Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon xxxx belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan sign up atau registrasi terlebih dahulu untuk penggunaan aplikasi GO-JEK.

Oke, saya speechless. Jadi yang kemaren diproses itu apa -_- Kan udah dijelasin panjang lebar via telepon kalau saya sudah punya akun, sudah sering transaksi, dan yang terpenting itu ada SALDO GOPAY SAYA PAK! Saya bales lagi email kirim bukti transfer dari bank yang menunjukan akun saya aktif. Kalau topup via m-banking, kita diminta input nomer hp kita, nanti ada konfirmasi nama account gojek kita yang ditampilkan di m-banking. Nah kalau ada bukti itu, kan terpampang nyata dari sistem bank berhasil baca sistem gojek yang mengembalikan nama saya. Dengan attachment itu, saya sih berharap gak dicuekin lagi kayak pengalaman dengan CS RTA ataupun CS Twitter.

Sore harinya, CS RHM membalas dengan email berisikan instruksi seperti ini:

Untuk pengecekan lebih lanjut, Mohon diinformasikan kepada kami satu nomor order yang sudah booking complete melalui akun aplikasi GO-JEK yang Anda miliki.

Hore saya gak dicuekin. Tapi, ini sebenernya permintaan yang kurang logis. Kenapa? Untuk dapet akses booking complete-nya kan harus liat menu history. Menu history adanya di dalam apps. Lah login aja gak bisa, gimana bisa masuk menu history -_-

Untungnya saya orang yang cukup gila dalam hal dokumentasi. Saya menyimpan beberapa screenshot bookingan saya menggunakan aplikasi GoRide, GoSend, dan GoBox (hayo, di sini siapa yang pernah screenshot kode bookingan kalian di Gojek? hahahaha). Saya kirimkan lah semua dokumen tersebut ke CS RHM ini sesuai dengan instruksi.

Beberapa screenshot booking Gojek yang saya miliki

Besok sorenya, tanggal 9, datanglah email lagi dari CS Gojek, tapi bukan CS RHM. Yang email ke saya CS berinisial F. Mungkin udah beda shift tapi CS RHM nitip pesen ke CS F (ini positif thinking saya sih). Isi emailnya cukup unik:

Setelah kami lakukan pengecekan pada beberapa data yang Anda kirimkan dapat kami informasikan untuk nomor telepon YYYY telah terdaftar dengan alamat email [email protected] atas nama Brian, apakah Anda merasa familiar dengan akun tersebut ?

Mohon informasikan kembali kepada kami jika Anda tidak merasa mengenal pengguna akun tersebut untuk dapat kami bantu menonaktifkan kembali.

Hah? Siapa ini Brian? Email saya [email protected] bukan [email protected]. Itu nomer HP siapa pula itu.  Kenapa dari nomer bookingan saya bisa jadi ada nama Brian? Saya bales dengan sigap dong klo saya gak kenal itu Brian-Brianan. Lalu setelah saya kirim email tersebut, datanglah balasan dari CS F ini.

Ada yang bisa nebak isi emailnya apa?

Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon XXXX belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan Sign Up atau registrasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan layanan aplikasi GO-JEK.

Dapat kami informasikan juga untuk proses Top Up kredit GO-PAY tidak akan berhasil jika menggunakan nomor telepon yang belum terdaftar sebagai akun pada aplikasi GO-JEK.

BELUM TERDAFTAR PADA SISTEM APLIKASI GO-JEK! Hahahahahahahahahaha…. Thanks for your information dear CS F, CS RHM, CS RTA, dan CS Twitter yang baik hati 🙂 Jadi beginilah nasib mu kalau topup saldo Gopay di aplikasi Gojek dan tiba2 akun kamu hilang. Kamu diminta untuk bikin lagi akun dari awal. Saldo Gopaynya gimana? Coba tanya Brian aja. Mungkin Brian bisa memberikan jawaban yang lebih memuaskan daripada CS-CS ini :p (apa beneran yah saya coba SMS aja Brian ini? hmmm).

Honestly speaking, saya gak suka yang namanya “jalur dalam.” Semenjak kecil sudah diajarkan untuk tidak memanfaatkan pertemanan dan kekerabatan untuk mendapatkan previlege khusus. Saya tahu ada teman-teman saya di Gojek, tapi saya tidak mau mendapat perlakuan khusus karena teman. Makanya untuk kasus ini, dari awal saya coba masuk lewat pintu depan yakni jalur CS yang resmi. Namun ternyata ketika saya post status tentang kejadian ini di Path, ada salah satu teman satu angkatan dengan saya di Informatika ITB yang kebetulan bekerja di Gojek, membaca status saya dan mengontek saya via jalur pribadi.

Saya jelaskan secara detil proses yang terjadi dari awal sampai akhir. Pas saya ceritakan tentang follow up dari CS, dia juga kaget sih kok responnya begitu -_- Case yang saya alami ternyata bukan saya sendiri korbannya, namun ini memang case yang khusus dan cukup sulit melakukan tracing (terutama saldo Gopay) untuk akun yang sudah tidak ada rekamannya di database.

Saat ini statusnya teman saya akan melakukan follow up lagi terkait kejadian yang saya alami. Saya akan update lagi statusnya di sini kalau sudah ada perubahan. Dan buat Mz Kriz, thanks a lot for your help and no hard feeling ya bro :p

Solusi praktisnya tentu adalah dengan membuat akun baru dan Gojek akan mengembalikan saldo Gopay (yang besarnya juga tidak ada yang tahu berapa karena tidak ada recordnya) kepada saya. Tapi rasanya selevel CS tidak punya otoritas untuk mengirimkan saldo Gopay jika tidak ada bukti dan data yang lengkap. Untungnya saya menyimpan semua bukti transfer GoPay saya dan menyimpan beberapa kode booking saya (saya sarankan buat kamu pengguna Gopay juga melakukan hal yang sama) sehingga bisa menjadi dasar kuat bahwa kita memang benar pengguna Gojek yang “jadi korban” dan kehilangan saldo GoPay. Tapi ya berapa nominal saldo GoPay saya yang tersisa saya juga tidak tahu. Jadi bagi kamu yang turut jadi korban dan tidak ada data2 pendukung, saya juga tidak tahu bagaimana cara memvalidasinya. Apalagi kalau ada yang saldo Gopay-nya gede.

Solusi untuk preventif, setiap transaksi bisa diberikan receipt via email. Ada transaksi apa, pakai gopay atau cash, berapa saldo yang tersisa, dst dalam satu email yang dikirimkan secara otomatis. Mirip kayak Uber lah, tiap abis transasksi, ada bon nya di email. Jadi kalau ada data yang hilang kayak saya, cukup kasih liat aja bon terakhir datanya gimana dan bisa dijadikan bukti untuk mengembalikan akun dan saldo gopaynya.

(Image Source: SalesForce.com Blog)

Dan solusi penting lainnya yang harus dilakukan adalah ini layanan kalau udah berurusan sama uang udah gak bisa coba-coba lagi. Motonya Facebook yang move fast break things gak bisa diperlakukan sama kalau udah urusan uang user/nasabah. Yang di “break things” ini uang pelanggan. Sistem untuk menangani uang pelanggan ini harus bener-bener bagus dan robust, atau sekalian gak usah diluncurkan dulu sama sekali kalo ada resiko segede ini. Bikin aplikasi doang mungkin gampang. Bikin klo input A keluar output B. Saldo sekian, dipotong transaksi sekian, pindahin data ke pihak lain. Anak freshgrade juga pasti bisa bikin yang kayak Gopay-Gopayan. Tapi klo mau bikin sistem yang scalable dan bisa diakses oleh ratusan ribu orang dalam satu waktu, back end yang bisa menjamin keamanan data, pengelolaan ketika kondisi darurat, migrasi sistem, dll itu gak bisa sembarangan. Jadi tolong at least data user dan saldo dia diamankan dan dijadikan prioritas agar gak bisa hilang tanpa jejak begitu aja. Kemaren kan abis acquire startup dari India tuh. Ayo dimanfaatkan untuk curi ilmu menangani sistem sebesar ini 🙂

Pesan saya sih buat para pengguna Gopay, kalau topup, seperlunya aja. Saya biasanya topup langsung banyak, bisa untuk keperluan sebulan. Melihat case ini, sebaiknya kita topup harian aja. Toh bisa via mobile banking kan. Jadi klo butuh pakai layanan gojek, topup dulu, baru pake Gopay-nya. Daripada kamu kena resiko akun berubah jadi punya Brian dan saldonya ilang, mending gak usah numpuk saldo Gopay. Oh ya, screenshot2in tuh semua kode bookingan kamu terus disimpan baik-baik di dalam dompet siapa tahu kejadian kayak saya.

Pesan saya buat pengguna Gopay yang saldonya udah terlanjur hilang, saya gak punya pesan apa-apa buat kamu hahaha. Orang saya kontek CS semuanya jawabannya seragam kok. Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon XXXX belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan Sign Up atau registrasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan layanan aplikasi GO-JEK. Jadi, ya ikhlaskan saja dan pastikan gak topup saldo Gopay gede-gede yah besok-besok. Secukupnya aja. Abis mau gimana lagi? unless kamu punya bukti kode bookingan sebelumnya dan transasksi gopay kamu ya (ini juga saya belum tahu apa cukup sebagai bukti untuk dikembalikan saldo gopaynya).

Dan terakhir, pesan saya buat teman-teman di Gojek. Tetap semangat. Sekali lagi, tulisan ini tidak memilliki niat untuk menjatuhkan. Saya masih menganggap apa yang dilakukan Gojek ini sungguh mulia dan merupakan motor ekonomi yang sangat efektif di Indonesia. Saldo Gopay saya kembali atau tidak, saya akan tetap menggunakan layanan Gojek karena sangat bermanfaat. Cuma titip aja supaya masalah akun hilang ini agar tidak terjadi lagi dikemudian hari, mereka yang sudah terlanjur hilang akunnya bisa mendapatkan solusi yang terbaik juga dengan jawaban yang lebih mengayomi dari para CS-nya, dan tolong itu CS F, CS RHM, CS RTA, dan CS Twitter-nya klo ketemu di kantor, titip dibuatkan secangkir kopi dan semangkuk mie. Mungkin mereka pas baca komplain dari saya sedang mengantuk atau lapar 🙂

Anak Bangsa Bisa Foundation

Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB)/ Anak Bangsa Bisa Foundation is a non-profit organization founded by Gojek to advance equal opportunities and help build more sustainable livelihoods for those who rely on daily income. Established in March 2020 during the onset of COVID-19 pandemic, the initial funding of the foundation was from 25% of annual salary of Gojek senior management team and the budgeted salary increases for all Gojek employees in 2020.[76]

In December 2019, due to stagnant growth, Gojek announced plan to discontinue most of its lifestyle services operating under its Golife brand. GoLaundry and GoDaily services discontinued on 31 December 2019, while GoFix, GoGlam and Service Marketplace services discontinued by mid-January 2020. Gojek still retained GoClean and GoMassage by that time where 90% of lifestyle services order come from.[77] Due to effect of the COVID-19 pandemic on its business, Gojek further discontinued all of its lifestyle services that was still left, namely GoClean and GoMassage, on 27 July 2020. Gojek also discontinued GoFood Festival around the same time period.[78][79]

Gojek operates in many large and medium-size Indonesian cities,[80] and also in rural areas within Indonesia;

Gojek launched its ride-hailing service in Singapore on 10 January 2019 as part of "an enhancement of its beta phase". Its president, Andre Soelistyo, said that it is committed to "bringing choice back to the ride-hailing market in Singapore".[81] In February 2019, Gojek Singapore appointed management consultant and mountain climber Lien Choong Luen as the GM of its Singapore operations.

Gojek has an office in Singapore, with data science and engineering capabilities,[82] and Bangalore, India, which was created with the acquisitions of C42 and CodeIgnition, and focuses on product, engineering and design.[83]

In May 2018, Gojek announced investing $500 million in its international expansion strategy to Vietnam, Thailand, Singapore and the Philippines, starting with ride-hailing, then further replicating the multiple-service business model in Indonesia.[84] These companies will be run by local founding teams, with Gojek providing technological support and expertise.[28][85]

Download Gojek via QR Code (Scan QR Code di bawah ini Menggunakan Kamera Smartphonemu)

Hal-Hal yang Bisa Kamu Lakukan Lewat Aplikasi Gojek:

Tag: goride, go ride, gocar, go car, gobluebird, go bluebird, gofood, go food, gotix, go tix, gopay, go pay, gosend, go send,  gobox, go box, goshop, go shop, gomed, go med, gopulsa, go pulsa, gobills, go bills, golife, go life, gomassage, go massage, goclean, go clean, goauto, go auto, goglam, go glam, godaily, go daily, gofix, go fix, golaundry, go laundry

Enak, kan? Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Gojek online terbaru sekarang juga di smartphone Android dan iOS mu. Kamu bisa unduh dan install aplikasinya dari Google Play Store dan Apple App Store atau melalui link di bawah ini.

Indonesian technology company

Gojek's current logo, nicknamed as "Solv", used since 13 December 2022

PT Gojek Indonesia (stylized in all lower case and stylized j as goȷek, formerly styled as GO-JEK) is an Indonesian on-demand multi-service platform and digital payment technology group based in Jakarta. Gojek was first established in Indonesia in 2009 as a call center to connect consumers to courier delivery and two-wheeled ride-hailing services. Gojek launched its application in 2015 with only four services: GoRide, GoSend, GoShop, and GoFood. Valued at US$10 billion today, Gojek has transformed into a super app, providing more than 20 services.[2][3]

Gojek operates in 5 countries: Indonesia, Vietnam, Singapore, Thailand, and the Philippines (through the acquisition of Coins.ph).[4][5][6][7][8] Gojek is the first Indonesian unicorn company[9] as well as the country's first "decacorn" company.[10] It is the only company in Southeast Asia that is included in Fortune's "50 Companies That Changed the World" in 2017 and 2019, ranked at 17 and 11, respectively.[11] As of June 2020, it has about 170 million users throughout Southeast Asia.[12]

On 17 May 2021, Gojek and Tokopedia announced the completion of their merger and established a new holding company, called GoTo.[13][14]

Gojek has won financial backing from investors including Astra International, Blibli, Google, Facebook, PayPal, Mitsubishi, Sequoia, Northstar Group, Temasek Holdings, KKR, Warburg Pincus, Visa, Parallon, Siam Commercial Bank, Tencent, JD.com, meituan.com, and Capital Group, among others.[15]

The name Gojek comes from the term “Ojek” or motorbike taxis[16] commonly found throughout Indonesia. It was founded in 2010 with 20 motorbike drivers.[17] Gojek app was launched in January 2015,[18] and in less than two years, the app racked up nearly 30 million downloads.[19] Gojek has partnered with Singapore's biggest bank DBS.[20]

Gojek was co-founded by Nadiem Makarim and Michaelangelo Moran. Nadiem, a native Indonesian, holds degrees from Brown University and Harvard Business School. He worked at McKinsey and Co. consulting for three years[21] before starting Gojek from a tiny call centre with only 20 ojek drivers, who later became recruiters.[22] As a loyal ojek user, Nadiem discovered that ojek drivers spend most of their times waiting for customers, while customers waste time walking around looking for an available ojek. Gojek was built to solve this problem, by providing a platform where drivers and riders can connect efficiently and allowing those drivers to improve their income.[23] The other co-founder and long time high school friend, Michaelangelo Moran, aside from serving as the company's Brand Director, is also known for designing the company's first iconic logo and branding the whole company.

As of May 2018, the app offers 18 services,[24] with 2 upcoming new services in the online content business,[25][26] which makes for a total of 20 on-demand services under one platform. Being an Indonesian-run startup played to Gojek's advantage in navigating the local regulatory environment, as well as understanding the local market. This enabled them to bundle features into its app that better suit both local drivers and local consumers.[27] Gojek recruited 100 new graduates in engineering domain from India in 2017.[28]

In 2020, the company launched GoStore, a solution that helps local micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs) set up online stores with ease.[29][30]

Gojek's journey in becoming a unicorn startup started in late-2014 when it secured its first financing round from NSI Ventures (now Openspace Ventures), the venture capital fund in the Northstar Group.[31] Due to rapid growth in early 2015, Gojek attracted additional investments from Sequoia India[32] and Northstar's private equity fund.[33]

After closing a round of funding in August 2016 that raised up to $550 million,[34] two of Indonesia's biggest companies, Astra International,[35] and Blibli.com, invested in Gojek.[36] International investors include tech giants such as American firm Google[37] and Chinese Tencent,[38] along with the global investment company Temasek.[39] A survey revealed Gojek as the most popular ride-hailing app in Indonesia.[40] The company is valued at about $5 billion as of February 2018,[41] which exceeds the total market cap of all transportation companies in Indonesia Stock Exchange (IDX).[42]

In May 2018, it was announced that Gojek is investing $500 million towards its international expansion strategy.[43] In January 2019, the startup closed another round of financing for $2 billion. The total valuation of the company reached $9.5 billion.[44]

In March 2020, Gojek announced it has received $1.2 Billion in funding for its Series F round. The valuation it was seeking for was U$10 Billion USD.[45]

In June 2020, Facebook's messaging platform WhatsApp and PayPal announced they had invested in Gojek as part of the ongoing fundraising round. The size and nature of the investments were not disclosed, but they were described as "meaningful".[46][47]

JAKARTA - Inilah kegunaan XP di aplikasi Gojek yang belum banyak diketahui. Experience Point atau XP adalah poin yang akan diberikan kepada anggota GoClub setiap kali Anda melakukan transaksi tertentu di aplikasi Gojek.

Dikutip dari Web Gojek, Jumat (15/9/2023), XP digunakan sebagai indikator untuk menentukan level Anda sebagai member GoClub serta reward yang akan didapatkan berdasarkan level. XP tidak dapat ditukar dengan keuntungan moneter atau non-moneter lainnya.

Kumpulkan lebih banyak XP untuk naik ke level yang lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak reward. Anda bisa melihat total XP yang telah dikumpulkan di halaman utama GoClub.

Anggota akan mendapatkan XP jika menyelesaikan transaksi tertentu. Jumlah XP yang didapatkan oleh anggota dari suatu transaksi akan dihitung dengan formula sebagai berikut:

-Nilai transaksi bersih dibagi Rp5000 lalu dikali dengan faktor pengali

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Adapun XP yang bisa didapatkan member setiap menyelesaikan transaksi di layanan-layanan Gojek seperti:

5. GoSend(tidak termasuk pemesanan melalui situs web portal.gosend.id dan/atau platform lain di luar aplikasi Gojek)

Pembayaran di toko online dan offline terpilih menggunakan GoPay melalui aplikasi Gojek (tidak termasuk top up, transfer, penarikan saldo, atau pembayaran parkir)

Sayangnya, Anda tidak akan mendapatkan XP ketika melakukan transaksi di layanan GoMart, GoShop, GoBox, GoTix, GoPlay, dan layanan lainnya yang tidak tertera pada daftar di atas.

Anda juga tidak akan mendapatkan XP untuk transaksi menggunakan GoPay Coins. Akan tetapi, Anda masih bisa mendapatkan XP jika pembayaran GoPay Coins dikombinasikan dengan pembayaran lainnya.

Jumlah XP yang Anda dapatkan dari tiap transaksi bisa jadi berbeda berdasarkan layanan yang kamu pesan dan metode pembayaran yang kamu gunakan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Download Aplikasi Gojek Online & Unduh APK Terbaru 2019

Gojek bukan hanya aplikasi penyedia layanan transportasi, pesan antar makanan, logistik, pembayaran, dan kebutuhan sehari-hari, loh. Gojek juga punya misi sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Caranya? Dengan saling membantu! Sampai hari ini, Gojek telah bermitra dengan lebih dari 1 juta driver, 125 ribu pedagang kuliner, dan 30 ribu penyedia jasa lainnya, semua tersebar di 50 kota di Indonesia.

Install Gojek, Klik di sini

Download Aplikasi Gojek Online Terbaru

Dengan men-download aplikasi Gojek online terbaru dan menggunakan jasa Gojek, kamu gak cuma bakal terbantu dalam mengerjakan urusan kamu sehari-hari, tapi kamu juga bakal membantu para mitra Gojek dalam menggapai mimpi-mimpi mereka dan keluarga mereka, dan turut jadi bagian dari misi meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia! Untuk kamu pengguna smartphone Android, jangan sampai download Gojek APK dari situs website lain selain Google Play Store ya, karena ada kemungkinan smartphone kamu terkena virus, update aplikasi Gojek terbaru harus manual, dan aplikasinya tidak kompatibel dengan smartphone yang kamu miliki dan bisa menyebabkan smartphone kamu jadi lambat hingga rusak lho!