Final Piala Dunia Antarklub 2025

Final Piala Dunia Antarklub 2025

Al-Ain bakal mencatatkan penampilan kedua beruntun

Al-Ain akan kembali tampil di Piala Dunia Antarklub untuk yang kedua kali. Tim asal UAE Pro League tersebut mendapatkan undangan karena berhasil menjuarai Liga Champions Asia 2024. Keputusan ini seperti yang diberikan kepada Al-Hilal sebagai tim yang sudah mengoleksi trofi Liga Champions Asia.

Al-Ain akan berhadapan dengan Juventus, Manchester City, dan Wydad Casablanca di Grup G Piala Dunia Antarklub 2025. The Citizens menjadi lawan berat karena berstatus sebagai juara bertahan. Al-Ain juga pernah tampil di final Piala Dunia Antarklub pada 2018 saat harus menghadapi Real Madrid.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: Digelar di 3 Benua dan 6 Negara, Begini Format Piala Dunia 2030

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2018 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2018, suatu turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab. Pertandingan ini merupakan pertandingan final ke-15 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan FIFA untuk mempertemukan masing-masing klub juara dari enam konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.

Pertandingan babak final ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol (juara bertahan yang telah memenangkan dua edisi terakhir dari kompetisi ini), yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub Al-Ain dari Uni Emirat Arab, yang mewakili negara tuan rumah sebagai juara bertahan UAE Pro-League.[3] Pertandingan ini diadakan di Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi pada 22 Desember 2018.[4]

Real Madrid memenangkan pertandingan final dan memperoleh gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kali ketiga secara beruntun dan kali keempat secara keseluruhan dengan skor akhir 4–1, sekaligus melampaui pencapaian Barcelona sebagai tim dengan gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini.[5]

Dalam tabel berikut, pertandingan final yang dilaksanakan hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan pertandingan sejak 2006 dilaksanakan pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.

Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[6]

Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan final pada Mei 2018, setelah menyelenggarakan pertandingan final pada 2009, 2010, dan 2017.[7] Stadion ini merupakan stadion terbesar di Uni Emirat Arab dan sering digunakan dalam pertandingan yang dilakoni tim nasional sepak bola Uni Emirat Arab.[8] Zayed Sports City Stadium telah menyelenggarakan Final Piala Asia 1996 dan akan menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Asia AFC 2019. Stadion ini juga tampil dalam uang kertas senilai 200 Dirham.[9] Stadion berkapasitas 43.000 kursi ini dibuka pada 1980 dan juga menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Dunia U-20 FIFA 2003 dan Piala Dunia U-17 FIFA 2013.[10][11]

Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA, untuk kelima kalinya secara keseluruhan, sebagai juara Liga Champions UEFA 2017–2018 dengan mengalahkan Liverpool pada babak final.[12] Klub ini menjuarai tiga dari empat edisi Piala Dunia Antarklub sebelumnya, yakni pada 2014, 2016, dan 2017.[13] Piala Dunia Antarklub edisi kali ini merupakan partisipasi klub yang kelima kali dan penampilan ketiga secara beruntun, yang sekaligus menjadi rekor bagi tim perwakilan Eropa. Pertandingan ini merupakan pertandingan final keempat bagi klub (setelah 2014, 2016, dan 2017), serta menyamai rekor yang diperoleh Barcelona. Pertandingan ini juga merupakan pertandingan final ketiga secara beruntun bagi klub, serta memperpanjang rekor dari edisi sebelumnya. Pertandingan ini menjadi pertandingan final yang menampilkan tim dari Eropa untuk ke-14 kalinya secara berturut-turut (hanya pertandingan final pertama pada 2000 yang tidak menampilkan tim dari Eropa), serta pertandingan yang menampilkan tim dari Spanyol untuk ke-8 kali secara keseluruhan dan ke-5 kali secara berturut-turut. Jika Real Madrid menang, Real Madrid akan memegang rekor sebagai tim yang paling sering menjuarai Piala Dunia Antarklub dengan empat gelar, sekaligus memecahkan rekor Barcelona. Kemenangan tersebut juga akan memperpanjang rekor gelar juara secara beruntun bagi suatu tim (3), gelar terbanyak untuk suatu konfederasi (11 gelar untuk UEFA), gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu konfederasi (6 gelar untuk UEFA, memecahkan rekor sebelumnya antara 2007 dan 2011), gelar terbanyak bagi suatu negara (7 gelar untuk Spanyol), dan gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu negara (5 untuk Spanyol).

Al-Ain lolos ke Piala Dunia Antarklub untuk pertama kalinya sebagai juara UAE Pro-League musim 2017–2018, kompetisi antarklub tertinggi di Uni Emirat Arab.[15] Al-Ain menjadi klub pertama asal Uni Emirat Arab yang mencapai babak final Piala Dunia Antarklub,[16] sekaligus sebagai tim kedua dari Asia (setelah Kashima Antlers pada 2016). Pertandingan final ini juga menjadi pertandingan final keempat yang menampilkan perwakilan tuan rumah (setelah Corinthians pada 2000, Raja Casablanca pada 2013, dan Kashima Antlers dan 2016). Jika Al-Ain menang, Al-Ain akan menjadi tim pertama dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang menjuarai Piala Dunia Antarklub, sekaligus tim kedua dari negara tuan rumah yang menjuarai turnamen ini (setelah Corinthians pada 2000).

Pertandingan final ini menjadi pertandingan final kedua yang mempertemukan tim dari Asia dan Eropa, setelah Real Madrid menang atas Kashima Antlers pada pertandingan final edisi 2016. Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final ketiga yang mempertemukan tim perwakilan tuan rumah dan tim dari Eropa. Kedua pertandingan sebelumnya dimenangkan tim dari Eropa (Bayern München menang atas Raja Casablanca pada 2013, dan Real Madrid menang pada 2016). Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final keempat yang tidak menampilkan tim dari Amerika Selatan setelah 2010, 2013, dan 2016 (semua pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim dari Eropa).

Sebagai juara Eropa, Real Madrid mulai bermain pada babak semi-final dengan menghadapi juara Asia, Kashima Antlers dari Jepang. Kashima, yang telah mengalahkan juara CONCACAF Guadalajara, dikalahkan Real Madrid pada pertandingan final 2016.[17] Madrid mengalahkan Antlers dengan skor akhir 3–1 melalui hat-trick yang dicetak oleh Gareth Bale dalam waktu 11 menit pertandingan.[18] Bale mencetak gol pertama pada menit ke-44 dan menambah dua gol pada menit ke-53 dan ke-55 pada awal babak kedua; Shoma Doi mencetak satu gol hiburan untuk Kashima pada menit ke-78 setelah dinyatakan onside oleh asisten wasit video.[19][20]

Pada babak pertama yang berlangsung pada 12 Desember, Al-Ain mengalahkan Team Wellington melalui adu penalti setelah imbang 3–3 di Hazza bin Zayed Stadium. Wellington, klub semi-professional yang lolos sebagai juara Liga Champions OFC, memasuki pertengahan waktu pertandingan dengan keunggulan 3–1 yang kemudian diakhiri dengan gol penyama kedudukan melalui tendangan voli dari Marcus Berg.[21] Skor tetap tidak bertambah setelah perpanjangan waktu dan berlanjut ke babak adu penalti, yang dimenangkan Al-Ain dengan skor 4–3 setelah lima kali percobaan setelah penjaga gawang Khalid Eisa melakukan dua penyelamatan.[22][23]

Al-Ain kemudian menghadapi juara Afrika Espérance de Tunis dalam pertandingan babak kedua, yang digelar tiga hari kemudian di Hazza bin Zayed Stadium. Al-Ain secara mengejutkan mengalahkan Espérance 3–0 setelah memulai pertandingan dengan dua gol yang dicetak pada 16 menit pertama.[24] Al-Ain kembali membuat kejutan pada babak semi-finals, dengan mengalahkan juara Copa Libertadores River Plate melalui adu penalti dan melaju ke babak final Piala Dunia Antarklub.[25] Pertandingan ini dimulai dengan dua gol awal yang dicetak oleh Rafael Santos Borré bagi River Plate setelah gol pembuka dari Berg; setelah gol penyeimbang dianulir oleh asisten wasit video, Caio Lucas Fernandes mencetak gol bagi Al-Ain pada menit ke-51 untuk menyamakan kedudukan dengan skor 2–2. Setelah perpanjangan waktu tanpa tambahan gol, berkat penyelamatan oleh penjaga gawang Eisa, Al-Ain mengalahkan River Plate dengan skor 5–4 melalui adu penalti, dengan penyelamatan yang dilakukan oleh Eisa terhadap tendangan Enzo Pérez dari River Plate.[26][27] Kemenangan tersebut menjadi kemenangan kedua bagi Al-Ain melalui adu penalti.[28][29] Pertandingan babak semi-final melawan River disebut sebagai "pencapaian terbesar" dalam sejarah sepak bola Uni Emirat Arab oleh Zoran Mamić, manajer Al-Ain.[28]

Real Madrid memiliki penguasaan bola sebanyak 70 persen pada babak pertama dan memanfaatkan celah pertahanan Al-Ain untuk menciptakan 11 tendangan.[30] Setelah tendangan dari pemain Al-Ain Hussein El Shahat ditangkap oleh penjaga gawang lawan, Luka Modrić mencetak gol pembuka untuk Madrid pada menit ke-14 melalui tendangan dari kaki kiri.[31] Caio berusaha menyamakan kedudukan semenit kemudian, tetapi dinyatakan offside. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1–0 bagi Madrid, dengan beberapa tendangan yang ditangkap oleh penjaga gawang Al-Ain Khalid Eisa.[32]

Madrid membuka babak kedua dengan beberapa serangan menuju gawang lawan sambil mempertahankan penguasaan bola. Gol kedua tercipta pada menit ke-60 melalui sepakan jarak jauh oleh Marcos Llorente.[31] Laju pertandingan melambat saat Al-Ain berusaha mencetak gol hiburan melalui Caio yang memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Sergio Ramos tetapi tidak berhasil mencetak skor ke gawang yang dijaga oleh Thibaut Courtois.[30] Ramos membalasnya dengan mencetak gol pada menit ke-79, melalui sundulan kepala setelah menerima tendangan sudut oleh Modrić saat melakukan serangan balasan, sehingga memberikan keunggulan tiga gol bagi Real Madrid. Enam menit berselang, tendangan bebas Caio diterima pemain bek kiri Tsukasa Shiotani, yang mencetak satu-satunya gol bagi Al-Ain dalam pertandingan ini.[32] Pada waktu tambahan, sebuah gol bunuh diri dicetak oleh Yahya Nader dari Al-Ain melalui umpan silang dari pemain pengganti Madrid Vinícius Júnior. Gol tersebut menjadi gol terakhir bagi Madrid untuk memperpanjang keunggulan menjadi 4–1.[31]

Dengan kemenangan tersebut, Real Madrid menjadi pemegang rekor gelar juara terbanyak dalam Piala Dunia Antarklub dengan mengoleksi empat gelar. Real Madrid juga menciptakan rekor gelar paling beruntun dengan memperoleh gelar ketiga secara berturut-turut.[5][32] Ini merupakan trofi pertama yang dimenangkan oleh manajer Santiago Solari, yang mulai ditugaskan oleh Real Madrid pada Oktober lalu; Solari memuji Al-Ain karena perjuangannya menuju babak final dan menyebutnya sebagai "pencapaian yang berarti".[36]

Marcos Llorente, yang mencetak satu gol dalam pertandingan ini, memenangkan penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan final.[5] Gareth Bale dari Real Madrid memenangkan penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik dalam turnamen ini, serta menjadi pencetak gol terbanyak dengan mengoleksi tiga gol (bersama Rafael Santos Borré dari River Plate). Caio dari Al-Ain memenangkan Silver Ball. Real Madrid juga memenangkan penghargaan FIFA Fair Play karena catatan disipliner terbaik selama turnamen.[37]

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 adalah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022, sebuah turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini menjadi final ke-19 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen yang diselenggarakan FIFA dengan peserta klub-klub juara dari masing-masing enam konfederasi benua beserta klub juara liga negara tuan rumah.

Pertandingan ini dimainkan di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat pada 11 Februari 2023,[3] antara klub asal Spanyol Real Madrid, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, melawan klub asal Arab Saudi Al-Hilal, yang mewakili AFC.[cat. 1]

Real Madrid memenangi pertandingan dengan skor 5–3 dan meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA kelima sekaligus gelar kejuaraan dunia antarklub kedelapan.[1] Dengan jumlah delapan gol, pertandingan ini menjadi final dengan skor terbanyak dalam sejarah Piala Dunia Antarklub.

Dalam tabel berikut, pertandingan final hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan sejak 2006 berada pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.

Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA secara resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[7]

Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai juara Liga Champions UEFA 2021–2022. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk keenam kali secara keseluruhan, dengan pencapaian terbaik meraih empat gelar juara, yaitu pada 2014, 2016, 2017, dan 2018, sehingga menjadikan mereka sebagai tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub FIFA.[8]

Al-Hilal lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai klub yang dinominasikan AFC. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kedua kali secara berturut-turut, dengan pencapaian terbaik sebagai peringkat keempat pada edisi 2019 dan 2021. Mereka menjadi klub nominasi AFC pertama sekaligus klub asal Asia ketiga yang mencapai final Piala Dunia Antarklub FIFA, setelah pada 2016 dan 2018 di mana seluruhnya berstatus sebagai klub tuan rumah dan sama-sama melawan Real Madrid.

Take it to the World(Perlihatkan ke Seluruh Dunia)

Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 akan menjadi edisi ke-22 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan oleh FIFA. Turnamen edisi ini direncanakan akan diselenggarakan di Amerika Serikat pada 14 Juni hingga 13 Juli 2025 dan akan menjadi yang pertama dengan format yang diperluas dengan 32 tim peserta.[1][2] Proposal sebelumnya untuk memperluas turnamen menjadi 24 tim peserta di Cina pada 2021 telah dibatalkan karena pandemi COVID-19.[1][3]

Manchester City adalah juara bertahan, setelah memenangkan gelar perdana pada turnamen dengan format lama pada 2023.[4]

Sejak kembali diadakan kembali pada 2005, Piala Dunia Antarklub FIFA telah diadakan setiap tahun pada bulan Desember dan terbatas pada pemenang kompetisi antarklub kontinental.[5] Pada awal 2016, presiden FIFA Gianni Infantino menyarankan penambahan peserta Piala Dunia Antarklub menjadi 32 tim mulai 2019 dan menjadwalkan ulang ke bulan Juni/Juli agar lebih seimbang dan lebih menarik bagi lembaga penyiaran dan sponsor.[6] Pada akhir 2017, FIFA membahas proposal untuk menambah jumlah peserta menjadi 24 tim dan mengadakannya setiap empat tahun sekali mulai 2021, menggantikan Piala Konfederasi FIFA.[7] Format dan jadwal Piala Dunia Antarklub yang diperluas, yang akan dimainkan pada Juni dan Juli 2021, telah dikonfirmasi pada pertemuan Dewan FIFA di Miami pada Maret 2019.[8][9] Tiongkok ditunjuk sebagai tuan rumah pada Oktober 2019,[10] namun edisi 2021 dibatalkan karena pandemi COVID-19.[1][11]

Pada 23 Juni 2023, FIFA mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah turnamen 2025 sebagai pendahuluan Piala Dunia FIFA 2026.[12] Kota-kota yang menjadi tuan rumah turnamen ini masih belum diputuskan.[13] Sebanyak 32 tim akan dibagi ke delapan grup yang masing-masing terdiri dari empat tim dengan dua tim peringkat teratas pada setiap grup lolos ke babak gugur.[14] Format tersebut sama seperti yang digunakan pada Piala Dunia FIFA edisi antara 1998 dan 2022, dengan pengecualian tanpa perebutan tempat ketiga.[15]

Pada Januari 2024, dikabarkan bahwa turnamen tersebut akan diadakan di wilayah Pantai Timur agar lebih dekat dengan lembaga penyiaran dan pemirsa Eropa, sekaligus menghindari konflik dengan Piala Emas CONCACAF 2025, yang juga akan diadakan terutama di Amerika Serikat pada waktu yang hampir bersamaan, namun di wilayah Pantai Barat.[16]

Lokasi tim non-UEFA yang berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025

Lokasi tim UEFA yang berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub FIFA 2025

Pada 14 Februari 2023, Dewan FIFA menyetujui alokasi jatah peserta untuk turnamen 2025 berdasarkan "serangkaian metrik dan kriteria objektif." UEFA mendapat jatah peserta terbanyak dengan total 12 tim, sementara CONMEBOL mendapat jatah peserta terbanyak kedua dengan jumlah enam tim. AFC, CAF, dan CONCACAF masing-masing mendapat jatah peserta empat tim, sedangkan OFC dan asosiasi tuan rumah masing-masing diberikan jatah peserta satu tim.[17] Pada 14 Maret 2023, Dewan FIFA menyetujui prinsip-prinsip utama daftar akses turnamen.[18] Prinsipnya adalah sebagai berikut, mengingat kompetisi diselesaikan dalam periode empat tahun dari 2021 hingga 2024:[19]

Jika sebuah klub memenangkan dua musim atau lebih kompetisi antarklub teratas konfederasinya, tim tambahan akan ditentukan berdasarkan peringkat klub dalam periode empat tahun terakhir. Selanjutnya, pembatasan dua klub per asosiasi akan diterapkan, kecuali jika terdapat lebih dari dua klub juara berasal dari asosiasi yang sama memenangkan kompetisi antarklub teratas konfederasinya. Metode penghitungan untuk peringkat klub empat tahunan pada setiap konfederasi berdasarkan pada performa tim di turnamen kontinental masing-masing selama musim yang diselesaikan antara 2021 dan 2024.[22]

Untuk konfederasi selain UEFA, menggunakan metode sebagai berikut:

Sementara untuk UEFA, karena adanya sistem koefisien klub UEFA yang sudah mapan, metode yang digunakan oleh UEFA untuk menghitung koefisien klub “diterapkan secara luar biasa” untuk menentukan peringkat tim-tim Eropa.[22][cat. 3]

Tim-tim berikut telah lolos ke turnamen ini:[23][24][25][19]

Pengundian akan dilakukan pada 5 Desember 2024, pukul 13.00 EST, di kantor pusat penyiaran televisi Telemundo, di Miami.[28][29][30] Pengundian tersebut dipimpin oleh Alessandro Del Piero dan menampilkan sebuah pesan video dari presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.[28][31] FIFA mengumumkan prosedur pengundian dan pot penempatan unggulan dua hari sebelum pengundian,[32] dengan semaksimal mungkin mempertimbangkan aspek kebugaran dan geografis.[33]

FIFA menyusun pot pengundian sebagai berikut, dengan peringkat tim-tim pada setiap konfederasi berdasarkan sistem peringkat klub FIFA:[34]

Pot untuk pengundian adalah sebagai berikut:[35]

Pada 28 September 2024, FIFA mengumumkan 12 stadion di sebelas kota dipilih sebagai tempat penyelenggaraan turnamen ini, yaitu Lincoln Financial Field di Philadelphia, Pennsylvania, Audi Field di Washington D.C., Stadion Lumen Field di Seattle, Rose Bowl di Pasadena, California, Stadion TQL di Cincinnati, Ohio, Stadion Bank of America di Charlotte, North Carolina, Stadion Mercedes-Benz di Atlanta, Georgia, Stadion Hard Rock di Miami Gardens, Florida, yang akan menggelar pertandingan pembuka,[36] Geodis Park di Nashville, Tennessee, Stadion Camping World dan Stadion Inter&Co di Orlando, Florida, dan Stadion MetLife di East Rutherford, New Jersey, yang akan menggelar pertandingan final.[37] Lumen Field akan menggelar ketiga pertandingan babak grup untuk Seattle Sounders.[30] Dari stadion-stadion yang dipilih ini, lima stadion diantaranya akan digunakan pada Piala Dunia FIFA 2026.

Lokasi kota tuan rumah Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.

Pada 17 Desember 2023, FIFA mengumumkan bahawa turnamen ini akan berlangsung dari 15 Juni hingga 13 Juli 2025.[15]

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 14 Juni 2025. Sumber: FIFA(H) Tuan rumah.

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 15 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 15 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 16 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 17 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 17 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 18 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pertandingan pertama akan dimainkan pada 18 Juni 2025. Sumber: FIFA

Pada babak gugur, jika skor imbang setelah waktu normal, perpanjangan waktu dua kali 15 menit akan dimainkan. Setelah itu, jika diperlukan, adu penalti dimainkan untuk menentukan pemenang pertandingan.[33]

Pada 4 September 2024, FIFA memperkenalkan logo resmi turnamen ini. Logo tersebut mengambil inspirasi dari bentuk bola, sejarah dan budaya sepak bola, dengan inisial turnamen yang diabstraksikan menjadi ikon melingkar.[38]

Ciri khas audio diperkenalkan pada 4 September 2024. Audio tersebut menampilkan lagu Freed from Desire dari penyanyi Italia Gala.[39]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2014 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2014, suatu turnamen sepak bola yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini merupakan pertandingan babak final ke-11 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan oleh FIFA untuk mempertemukan klub-klub juara dari masing-masing konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.

Pertandingan ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub San Lorenzo dari Argentina, yang mewakili CONMEBOL sebagai juara bertahan Copa Libertadores. Pertandingan ini diadakan di Stade de Marrakech di Marrakesh pada 20 Desember 2014. Klub asal Spanyol memenangkan pertandingan dengan skor akhir 2–0 sekaligus memenangkan gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk pertama kalinya,[1] dan gelar juara kompetisi antarklub dunia setelah Piala Interkontinental 1960, 1998, dan 2002, sekaligus mengimbangi rekor Milan.[2]

Real Madrid lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Liga Champions UEFA 2013–14, setelah mengalahan Atlético Madrid dengan skor akhir 4–1 setelah perpanjangan waktu pada babak final. Ini merupakan kali kedua bagi Real Madrid dalam berkompetisi dalam turnamen ini, setelah memperoleh peringkat keempat pada edisi perdana turnamen ini, yakni pada 2000. Real Madrid telah bermain sebanyak lima kali pada Piala Interkontinental (pendahulu Piala Dunia Antarklub FIFA), dengan tiga kemenangan (1960, 1998, 2002), serta dua kekalahan (1966, 2000). Real Madrid mencapai babak final setelah mengalahkan klub Cruz Azul dari Meksiko pada babak semi-final.

San Lorenzo lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Copa Libertadores 2014, setelah menang dengan skor agregat 2–1 atas Nacional pada babak final. Ini merupakan kali pertama bagi San Lorenzo dalam berkompetisi dalam turnamen ini. San Lorenzo mencapai babak final setelah mengalahkan klub Auckland City dari Selandia Baru pada babak semi-final.

Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com

Piala Dunia Antarklub FIFA adalah kompetisi sepak bola antarklub internasional yang diselenggarakan oleh FIFA, badan pengendali sepak bola dunia.[1] Kompetisi ini pertama kali diadakan dengan nama Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA pada 2000 dan sebagai pengganti atau penerus dari Piala Interkontinental.[2] Kompetisi ini tidak diselenggarakan pada 2001 hingga 2004 karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] Setelah perubahan format yang melebur Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA dengan Piala Interkontinental, kompetisi ini diluncurkan kembali pada 2005 dan berganti nama seperti yang digunakan hingga kini pada tahun berikutnya.[4]

Format terkini turnamen ini melibatkan tujuh tim yang memperebutkan gelar di stadion di negara tuan rumah yang berlangsung sekitar dua pekan, dengan peserta pemenang edisi tahun berjalan dari Liga Champions AFC Elite (Asia), Liga Champions CAF (Afrika), Piala Champions CONCACAF (Amerika Utara), Piala Libertadores (Amerika Selatan), Liga Champions OFC (Oseania), dan Liga Champions UEFA (Eropa) beserta juara nasional negara tuan rumah yang berkompetisi keseluruhan dengan sistem gugur.[1]

Real Madrid memegang rekor jumlah gelar terbanyak dengan lima gelar. Tim-tim dari Spanyol paling banyak memenangkan kompetisi ini, yaitu delapan kali. Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menjadi konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub dari konfederasi tersebut.

Juara saat ini adalah Manchester City yang merengkuh gelar perdana setelah meraih kemenangan 4–0 atas Fluminense di final 2023 yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.[5]

Pertandingan final perdana kompetisi ini merupakan pertemuan antara wakil Brasil dan juga satu-satunya salah satu peserta berstatus sebagai tuan rumah.[6] Vasco da Gama tidak dapat memanfaatkan dukungan suporter lokal karena dikalahkan oleh Corinthians dengan skor 4–3 dalam adu penalti setelah imbang 0–0 hingga akhir perpanjangan waktu.[7] Edisi kedua kompetisi ini direncanakan digelar di Spanyol pada 2001 dan akan menghadirkan 12 klub peserta.[8] Namun, dibatalkan pada 18 Mei karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] FIFA sepakat dengan Toyota untuk menggabungkan Piala Toyota dengan Piala Dunia Antarklub dalam satu turnamen.[4]

Edisi 2005 menampilkan klub Brasil, São Paulo, dipaksa hingga mencapai batas oleh klub Arab Saudi, Al-Ittihad, untuk lolos ke partai final.[9] Di partai final, satu gol dari Mineiro telah cukup untuk membungkam klub Inggris, Liverpool; Mineiro menjadi pemain pertama yang mencetak gol di partai final Piala Dunia Antarklub.[10] Internacional mengalahkan sang juara bertahan dan jawara Amerika Selatan, São Paulo, di final Piala Libertadores 2006 untuk lolos ke turnamen edisi 2006.[11] Di babak semifinal, Internacional mengalahkan klub Mesir, Al Ahly, untuk lolos ke laga final dan menantang Barcelona dari Spanyol.[12] Satu gol telat dari Adriano Gabiru cukup untuk menjaga trofi tetap di Brasil sekali lagi.[13]

Ini terjadi pada 2007 ketika hegemoni Brasil akhirnya terpatahkan; klub Italia, Milan, menjalani pertandingan yang sengit melawan wakil tuan rumah Jepang, Urawa Red Diamonds, yang didukung lebih dari 67.000 penggemar di Stadion Internasional, Yokohama dan berakhir dengan kemenangan 1–0 untuk Milan sehingga lolos ke partai final.[14] Di partai final, Milan mengalahkan wakil Argentina, Boca Juniors, dengan skor 4–2. Dalam laga tersebut terdapat pemain pertama yang diusir di final Piala Dunia Antarklub, yaitu pemain Milan berkebangsaan Georgia, Kakha Kaladze, pada menit ke-77. Sebelas menit kemudian, pemain Boca Juniors Pablo Ledesma turut menemani Kaladze karena ia juga diusir.[15] Pada tahun berikutnya, Manchester United menyamai jumlah gelar Milan dengan mengalahkan lawannya di babak semifinal, Gamba Osaka dari Jepang, dengan skor 5–3.[16] Mereka kemudian menundukkan klub Ekuador, LDU Quito, dengan skor 1–0 di partai final dan wakil Inggris tersebut menjadi klub Eropa kedua yang memenangi turnamen ini.[17]

Barcelona menyingkirkan juara dunia dan Eropa, Manchester United, di final Liga Champions UEFA 2009 untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub edisi 2009.[18] Barcelona mengalahkan klub Meksiko, Atlante, 3–1 di babak semifinal dan bertemu Estudiantes dari Argentina di laga final.[19] Setelah melakukan perlawanan yang sengit hingga membutuhkan perpanjangan waktu, Lionel Messi mencetak gol melalui tandukan dan mengunci kemenangan untuk Barcelona sehingga melengkapi gelar sextuple (enam trofi dalam satu tahun kalender) yang belum pernah terjadi sebelumnya.[20][21][22][23] Edisi 2010 menampilkan klub luar Eropa dan Amerika Selatan pertama yang mencapai final: TP Mazembe dari Kongo, yang mengalahkan klub Brasil, Internacional, 2–0 di babak semifinal untuk lolos ke laga final. Mereka bertemu dengan klub Italia, Inter Milan, yang sebelumnya mengalahkan klub Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma, dengan skor 3–0.[24][25] Inter Milan mengalahkan TP Mazembe dengan skor yang sama dan meraih gelar kelima pada musim tersebut.[26]

Pada 2011, Barcelona sekali lagi menampilkan kelasnya setelah memenangkan laga semifinal dengan skor 4–0 melawan klub Qatar, Al-Sadd.[27] Di laga final, Barcelona kembali menang dengan skor yang sama melawan klub Brasil Santos; hingga saat ini menjadi margin skor kemenangan final terbesar yang dicetak oleh juara kompetisi ini.[28] Edisi 2012 memperlihatkan berakhirnya dominasi Eropa ketika Corinthians berangkat ke Jepang untuk menyamai Barcelona sebagai klub dengan dua gelar juara dalam kompetisi ini.[29] Di babak semifinal, Al Ahly berusaha agar menjaga papan skor tetap ketat, sementara pemain Corinthians Paolo Guerrero mencetak skor untuk membawa Timão ke partai final kedua mereka.[30] Guerrero sekali lagi menjadi pemecah kebuntuan Corinthians di laga final ketika Timão menundukkan klub Inggris Chelsea dengan skor 1–0 untuk membawa trofi kembali ke Brasil.[31]

Stadion Internasional Yokohama di Jepang paling banyak menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA dengan delapan laga penentu digelar di stadion tersebut.[32] Bersama dengan Estádio do Maracanã, kedua stadion tersebut pernah menggelar final Piala Dunia FIFA dan final Piala Dunia Antarklub FIFA (Stadion Internasional Yokohama menjadi tuan rumah Final Piala Dunia FIFA 2002, sedangkan pertandingan penentu Piala Dunia FIFA 1950 berlangsung di Maracanã).[32][33] Final 2000 menjadi final dengan penonton terbanyak dalam kompetisi ini, dengan 73.000 penggemar menghadiri laga antara wakil Brasil.[6] Pertandingan tersebut juga menjadi satu-satunya final yang mempertemukan klub dari negara yang sama.[6] Final 2021 memiliki penonton paling sedikit, yakni 32.871 (tidak termasuk final 2020 karena pembatasan jumlah kapasitas akibat dampak pandemi Covid-19).

Final 2022 memegang rekor jumlah gol terbanyak di final Piala Dunia Antarklub dengan delapan gol yang dicetak oleh lima pemain, sedangkan final 2000 menjadi satu-satunya final tanpa gol.[6][34] Final 2011 dan final 2023 menjadi pertandingan paling tak seimbang dalam kompetisi ini karena tim pemenang berselisih empat gol dengan tim yang kalah.[28][35]

pada 2012 sedang merayakan kemenangannya setelah menjuarai

juga satu-satunya juara dunia yang lolos ke Piala Dunia Antarklub sebagai juara nasional negara tuan rumah.

, Swiss. UEFA merupakan konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub berbeda.

Real Madrid memegang rekor jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini dengan lima gelar.[5] Corinthians menjadi satu-satunya klub juara dunia yang berpartisipasi sebagai juara nasional negara tuan rumah.[65]

La Liga Spanyol menjadi liga nasional paling sukses dalam kompetisi ini dengan jumlah delapan gelar. Brasileirão Brasil dan Liga Utama Inggris di posisi kedua dengan empat gelar. Liga Utama Inggris menjadi liga nasional penghasil klub juara terbanyak, yakni empat klub. Serie A Italia dan Bundesliga Jerman di posisi keempat dengan dua gelar. Serie A dan Bundesliga menjadi liga nasional tak terkalahkan ketika wakilnya bermain dalam kompetisi ini. Divisi Utama Argentina mencatat rekor kekalahan final terbanyak tanpa gelar juara, yakni empat kekalahan.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan, Piala Dunia Antarklub 2025 akan dilaksanakan pada Juni—Juli 2025 di Amerika Serikat. Sebanyak 32 tim dari 6 konfederasi turut berpartisipasi.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mendapatkan tambahan kuota untuk mengirimkan empat tim. Mereka adalah Al-Hilal (Arab Saudi), Al-Ain (Uni Emirat Arab), Urawa Red Diamonds (Jepang), dan Ulsan HD (Korea Selatan).

Menariknya, keempat tim tersebut sudah pernah dua kali memenangkan Liga Champions Asia. Seperti apa profil mereka? Yuk, simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut!

Al-Hilal sudah pernah mencapai babak final

Al-Hilal terpilih untuk mewakili Saudi Pro League di Piala Dunia Antarklub 2025. Keikutsertaan mereka karena status sebagai pemenang Liga Champions Asia 2021. Hal ini sebagaimana disampaikan FIFA, yang kembali mengundang para kampiun Liga Champions pada tiap konfederasi berbeda.

Di Piala Dunia Antarklub 2025, Al-Hilal tergabung ke dalam Grup H bersama Real Madrid, RB Salzburg, dan Pachuca. Mereka terakhir kali bermain di turnamen antarklub dunia pada 2023. Saat itu, Salem Al-Dawsari dkk bisa mencapai final, tetapi menyerah dari Real Madrid dengan skor akhir 3-5.

Ulsan HD belum pernah meraih hasil positif

Ulsan HD turut serta sebagai tim yang mewakili AFC di Piala Dunia Antarklub 2025. Namun, terdapat perbedaan mengenai jalur keikutsertaan mereka dibandingkan tiga tim sebelumnya. Kampiun K League 1 Korea Selatan 2024 tersebut akan berlaga di Piala Dunia Antarklub 2025 berdasarkan jalur pemeringkatan tim.

Mereka akan menantang tiga tim lain di Grup F, yakni Borussia Dortmund, Fluminense, dan Mamelodi Sundowns. Meski ini bukan pertama kali tampil di Piala Dunia Antarklub, Ulsan HD dibayangi oleh statistik tidak pernah menang. Pembuktian yang sesungguhnya akan terlihat ketika bertemu tim Eropa.

FIFA menggunakan format baru untuk Piala Dunia Antarklub 2025. Hal ini memberikan keuntungan bagi tiap konfederasi untuk mengirimkan lebih banyak tim, tidak terkecuali AFC. Namun, apakah wakil-wakil AFC bisa berbicara banyak? Mengingat jumlah tim yang makin banyak.

Baca Juga: Indonesia Juara Piala Dunia FIFAe 2024 Usai Sikat Brasil

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bola.net - Piala Dunia Antarklub akan mengalami perubahan besar pada edisi 2025. Akan ada lebih banyak tim yang bertanding dalam format baru, tentu gengsi kompetisi ini akan meningkat.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Piala Dunia Antarklub 2025 akan diikuti oleh 32 tim dari berbagai negara. FIFA mengatakan bahwa format baru Club World Cup ini penting untuk meningkatkan gengsi kompetisi.

Untuk zona UEFA, kualifikasi ditentukan berdasarkan performa klub dalam empat musim terakhir di Liga Champions. Namun, FIFA membatasi keikutsertaan maksimal dua klub dari setiap negara. Langkah ini dirancang untuk memastikan keberagaman peserta dari berbagai negara, meskipun UEFA menjadi penyumbang kuota terbesar dalam turnamen ini.

Selain UEFA, setiap konfederasi lain – AFC (Asia), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia), CONMEBOL (Amerika Selatan), dan OFC (Oseania) – mendapatkan jatah lebih kecil. Sementara itu, satu tempat khusus disediakan untuk klub dari negara tuan rumah.

Hal yang menarik perhatian adalah partisipasi Inter Miami, klub Lionel Messi dari MLS. Meskipun biasanya hanya juara Liga Champions zona masing-masing yang lolos, FIFA memberikan undangan khusus kepada Inter Miami sebagai penghargaan atas keberhasilan mereka memenangkan MLS Supporters’ Shield – gelar untuk tim dengan performa terbaik di musim reguler.

Langkah ini menuai berbagai tanggapan, terutama karena Inter Miami bukan pemenang Liga Champions zona CONCACAF. Namun, kehadiran Messi di turnamen ini tentu akan menjadi daya tarik besar bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Dengan format baru yang melibatkan 32 tim, turnamen ini akan menjadi salah satu ajang sepak bola klub terbesar di dunia. Berikut semua yang perlu Anda ketahui tentang kompetisi ini.

Urawa Red Diamonds paling sering menjadi wakil Jepang

Urawa Red Diamonds menjadi tim asal J1 League Jepang yang paling sering bermain di Piala Dunia Antarklub. Ini kesempatan keempat mereka mengikuti turnamen. Mereka mendapatkan tiket dari FIFA lewat jalur sebagai tim yang pernah menjadi juara Liga Champions Asia.

Anak asuh Maciej Skorza menempati Grup E dan bertemu River Plate, Monterrey, serta Inter Milan. Urawa Red Diamonds sendiri sempat tampil di Piala Dunia Antarklub 2023 hingga ke perebutan tempat ketiga. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan dari Al Ahly, tim asal Afrika, lewat skor 2-4.